Di sebuah desa letaknnya di Kecamatan Batang-Batang bernama Desa Legung Timur, pada pertengahan abad 19, seorang ibu bernama Ny.THAYYIBAH mendirikan sebuah pondok kecil yang diberi nama Pondok Pesantren "Daruth Thayyibah", setelah sebelumnya beliau juga sempat nyantri pada seorang ulama besar yaitu KH. Ali Wafa (almarhum) pengasuh Pondok Pesantren "Tanjung Abillaits" yang terletak di kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep Madura.
Kemudian setelah beliau menyelesaikan studinya Ibu Ny.THAYYIBAH mendirikan Pondok Pesantren di Desa tempat kelahirannya itu yang diberi nama Pondok Pesantren Daruth Thayyibah. Sebagaimana pendidikan di pondok-pondok pesantren lainya, di pondok pesantren inipun para santrinya -yang mayoritas pada saat itu adalah masyarakat sekitar- ditekankan pada pendidikan dan pelajaran Al-Quran, dan hal itu menjadi sangat penting, karena selain sebagai Azas dan pedoman hidup manusia, Al-Quran juga menjadi sumber dari segala ilmu pengetahuan.
Selajutnya di beberapa tahun kemudian, tepatnya di tahun 1975 Ibu Ny.THAYYIBAH memprakarsai berdirinya sebuah Lembaga Pendidikan Formal yang tetap berorientasi pada ilmu pengetahun keislaman dan diberi nama Madrasah Ibtidaiyah "Lughatul Islamiyah" yang pada awalnya proses belajar mengajar dilaksanakan dengan sangat sederhana, yakni di Mushalla samping rumah beliau. Selanjutnya dengan penuh ketekunan lambat laun kemudian dengan semakin bertamba. Jumlah murid-murid yang nyantri dan sekaligus bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah ini, semakin memadati ruangan Mushalla yang ukurannya tidak seberapa itu.
Maka kemudian tepatnya pada tahun 1980 Ibu Ny.THAYYIBAH berinisiatif untuk membangun Sekolah yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi selruh mirid-murid yang sudah tidak tertampung lagi di ruangan Mushalla yang ukurannya memang tidak seberapa itu. Bangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyah "Lughatul Islamiyah" mulai dikerjakan yang tentunya tidak telepas dari partisipasi masyarakat Legung Timur yang semakin menyadari akan pentingya nilai-nilai pendidikan bagi masa depan putra-putrinya.
Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu seiring dengan datangnya Tahun Ajaran baru di Lembaga Pendidikan ini. Kemudian pada tahun pelajaran 2001-2002 Madrasah Ibtidaiyah "Lughatul Islamiyah" ini mendapat pengakuan (Piagam Penyelenggara Pendidikan) dengan mendapat predikat DIAKUI dari Departemen Agama Kabupaten Sumenep.
Seiring dengan bergulirnya kegiatan pembelajaran, maka Pesantren ini mengambil langkah penyesuaian, hingga saat ini berbentuk Yayasan dengan Akte Notaris Syeh, SH dengan Nomor: W10.D.35-Hk.01.09-80YS. Dan pada tahun pelaran 2001-2002 inilah Yayasan Daruth Thayyibah kembali medirikan sebuah Lembaga Pendidikan yang sederajat dengan pendidikan tingkat menengah pertama dan diberi nama SMPI "Lughatul Islamiyah". Kemudian sesuai dengan perkembangan, sesuai dengan Akte Pendirian Yayasan dalam Pasal 3 ayat 1 bahwa Yayasan mengupayakan berdirinya Lembaga-Lembaga Pendidikan yang dimandatkan sepenuhnya kepada Pimpinan Yayasan, hingga saat ini terdapat jenjang pendidikan, yang antara lain:
1. Pondok Pesantren "Daruth Thayyibah".
2. Raudlatul Athfal (RA) "Lughatul Islamiyah".
3. Madrasah Ibtidaiyah (MI) "Lughatul Islamiyah".
4. Sekolah Menengah Pertama Islam (SMPI) "Lughatul Islamiyah".
3. Madrasah Aliyah (MA) "Lughatul Islamiyah".
Kemudian setelah beliau menyelesaikan studinya Ibu Ny.THAYYIBAH mendirikan Pondok Pesantren di Desa tempat kelahirannya itu yang diberi nama Pondok Pesantren Daruth Thayyibah. Sebagaimana pendidikan di pondok-pondok pesantren lainya, di pondok pesantren inipun para santrinya -yang mayoritas pada saat itu adalah masyarakat sekitar- ditekankan pada pendidikan dan pelajaran Al-Quran, dan hal itu menjadi sangat penting, karena selain sebagai Azas dan pedoman hidup manusia, Al-Quran juga menjadi sumber dari segala ilmu pengetahuan.
Selajutnya di beberapa tahun kemudian, tepatnya di tahun 1975 Ibu Ny.THAYYIBAH memprakarsai berdirinya sebuah Lembaga Pendidikan Formal yang tetap berorientasi pada ilmu pengetahun keislaman dan diberi nama Madrasah Ibtidaiyah "Lughatul Islamiyah" yang pada awalnya proses belajar mengajar dilaksanakan dengan sangat sederhana, yakni di Mushalla samping rumah beliau. Selanjutnya dengan penuh ketekunan lambat laun kemudian dengan semakin bertamba. Jumlah murid-murid yang nyantri dan sekaligus bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah ini, semakin memadati ruangan Mushalla yang ukurannya tidak seberapa itu.
Maka kemudian tepatnya pada tahun 1980 Ibu Ny.THAYYIBAH berinisiatif untuk membangun Sekolah yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi selruh mirid-murid yang sudah tidak tertampung lagi di ruangan Mushalla yang ukurannya memang tidak seberapa itu. Bangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyah "Lughatul Islamiyah" mulai dikerjakan yang tentunya tidak telepas dari partisipasi masyarakat Legung Timur yang semakin menyadari akan pentingya nilai-nilai pendidikan bagi masa depan putra-putrinya.
Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu seiring dengan datangnya Tahun Ajaran baru di Lembaga Pendidikan ini. Kemudian pada tahun pelajaran 2001-2002 Madrasah Ibtidaiyah "Lughatul Islamiyah" ini mendapat pengakuan (Piagam Penyelenggara Pendidikan) dengan mendapat predikat DIAKUI dari Departemen Agama Kabupaten Sumenep.
Seiring dengan bergulirnya kegiatan pembelajaran, maka Pesantren ini mengambil langkah penyesuaian, hingga saat ini berbentuk Yayasan dengan Akte Notaris Syeh, SH dengan Nomor: W10.D.35-Hk.01.09-80YS. Dan pada tahun pelaran 2001-2002 inilah Yayasan Daruth Thayyibah kembali medirikan sebuah Lembaga Pendidikan yang sederajat dengan pendidikan tingkat menengah pertama dan diberi nama SMPI "Lughatul Islamiyah". Kemudian sesuai dengan perkembangan, sesuai dengan Akte Pendirian Yayasan dalam Pasal 3 ayat 1 bahwa Yayasan mengupayakan berdirinya Lembaga-Lembaga Pendidikan yang dimandatkan sepenuhnya kepada Pimpinan Yayasan, hingga saat ini terdapat jenjang pendidikan, yang antara lain:
1. Pondok Pesantren "Daruth Thayyibah".
2. Raudlatul Athfal (RA) "Lughatul Islamiyah".
3. Madrasah Ibtidaiyah (MI) "Lughatul Islamiyah".
4. Sekolah Menengah Pertama Islam (SMPI) "Lughatul Islamiyah".
3. Madrasah Aliyah (MA) "Lughatul Islamiyah".
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDaftar Guru, Jumlah Siswa, Kontak Person, alamat lembaga dan email lembaga, saran untuk pengelola Blog/Wesite ini untuk ditambahkan agar masyarakat yang ingin mengetahui lembaga ini akan mendapatkan informasi lebih dalam lagi.
BalasHapus